” Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra, sesungguhnya dia berkata: Pada
suatu hari Rasulullah saw datang kepada puterinya, Fathimatuz Zahra’.
Beliau dapati Fathimah sedang menumbuk gandum di atas lumping
(batu/kayu penggiling), sambil menangis. Kemudian Rasul berkata
kepadanya: “Apakah yang membuatmu menangis wahai Fathimah? Allah tiada
membuat matamu menangis. “Fathimah kemudian menjawab: ” Wahai ayahanda,
aku menangis karena batu penggiling ini dan kesibukanku dalam rumah”.
Kemudian Nabi duduk di sampingnya. Dan Fathimah berkata lagi:
“Wahai ayahanda, atas keutamaan engkau, mintalah kepada Ali agar dia
membelikan bujang untukku supaya dapat membantuku menumbuk gandum dan
menyelesaikan urusan rumah.
Kemudian Nabi berkata kepada puterinya, Fathimah: “Kalau Allah
menghendaki wahai Fathimah, tentu lumpang itu akan menggilingkan gandum
untukmu. Akan tetapi Allah menghendaki agar ditulis beberapa kebaikan
untukmu, menghapuskan keburukan-keburukan serta hendak mengangkat
derajatmu
Wahai Fathimah, barangsiapa orang perempuan yang menumbukkan
(gandum) untuk suami dan anak-anaknya, pasti Allah akan menuliskan
untuknya setiap satu biji, satu kebaikan serta menghapuskan darinya
setiap satu biji satu keburukan. Dan bahkan Allah akan mengangkat
derajatnya.
Wahai Fathimah, barang siapa orang perempuan berkeringat manakala
menumbuk (gandum) untuk suamiya. Tentu Allah akan menjadikan antara
dia dan neraka tujuh khonadiq (lubang yang panjang).
Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mau meminyaki kemudian
menyisir anak-anaknya serta memandikan mereka, maka Allah akan
menuliskan pahala untuknya dari memberi makan seribu orang lapar dan
memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menghalangi (tidak mau
membantu) hajat tetangganya, maka Allah akan menghalanginya minum dari
telaga “Kautsar” kelak di hari Kiamat.
Wahai Fathimah, lebih utama dari itu adalah kerelaan suami terhadap
istrinya. Kalau saja suamimu tidak rela terhadap engkau, maka aku tidak
mau berdo’a untukmu. Apakah engkau belum mengerti wahai Fathimah,
sesungguhnya kerelaan suami adalah perlambang kerelaan Allah sedang
kemarahannya pertanda kemurkaan-Nya.
Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mengandung janin dalam
perutnya, maka sesungguhnya malaikat-malaikat telah memohonkan ampun
untuknya, dan Allah menuliskan untuknya setiap hari seribu kebaikan
serta menghapuskan darinya seribu keburukan. Manakala dia menyambutnya
dengan senyum, maka Allah akan menuliskan untuknya pahala para
pejuang. Dan ketika dia telah melahirkan kandungannya, maka berarti dia
ke luar dari dosanya bagaikan di hari dia lahir dari perut ibunya.
Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan berbakti kepada suaminya
dengan niat yang tulus murni, maka dia telah keluar dari dosa-dosanya
bagaikan di hari ketika dia lahir dari perut ibunya, tidak akan keluar
dari dunia dengan membawa dosa, serta dia dapati kuburnya sebagai taman
diantara taman-taman surga.Bahkan dia hendak diberi pahala seribu orang
haji dan seribu orang umrah dan seribu malaikat memohonkan ampun
untuknya sampai hari kiamat. Dan barangsiapa orang perempuan berbakti
kepada suaminya sehari semalam dengan hati lega dan penuh ikhlas serta
niat lurus, pasti Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan
kepadanya pakaian hijau (dari surga) kelak di hari Kiamat, serta
menuliskan untuknya setiap sehelai rambut pada badannya seribu
kebaikan, dan Allah akan memberinya (pahala) seratus haji dan umrah.
Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan bermuka manis di depan
suaminya, tentu Allah akan memandanginya dengan pandangan’rahmat’.
Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menyelimuti suaminya
dengan hati yang lega, maka ada Pemanggil dari langit
memanggilnya”mohonlah agar diterima amalmu. Sesungguhnya Allah telah
mengampuni dosa-dosamu yang lalu maupun yang belum lewat”. Wahai
Fathimah, setiap perempuan yang mau meminyaki rambut dan jenggot
suaminya, mencukur kumis dan memotongi kukunya, maka Allah akan
meminuminya dari ‘rahiqil makhtum dan sungai surga, memudahkannya
ketika mengalami sakaratil maut, juga dia hendak mendapati kuburnya
bagaikan taman dari pertamanan surga, serta Allah menulisnya bebas dari
neraka serta lulus melewati shirat”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar