قال ابن القيم رحمه الله :
من هداية الحمار - الذي هو ابلد الحيوانات – أن الرجل يسير به ويأتي
به الى
منزله
من البعد في ليلة مظلمة فيعرف المنزل فإذا خلى جاء
اليه ، ويفرق بين الصوت
الذي يستوقف به والصوت الذي يحث به على السير
فمن لم يعرف الطريق الى منزله – وهو الجنـــة – فهو
أبلد من الحمار
Berkata Ibnul
Qoyyim Al Jauziyah rahimahullah : “Diantara petunjuk yang kita bisa ambil
dari himar - yaitu hewan yang terdungu - adalah bahwa seseorang berjalan dan
datang dengan ( mengendarai) nya ke rumahnya dari (perjalanan) jauh di
kegelapan malam sedangkan rumahnya dia tahu (arahnya). Jika himar itu sendirian
(tanpa penunggang) ia mendatanginya (rumahnya), padahal ia tenggelam dengan
suara yang dengannya dia berhenti dan dengan suara yang mengajaknya untuk
pergi, maka barang siapa yang tidak mengetahui rumahnya - yaitu surga - maka
dia lebih dungu dari keledai.”
Kita mungkin sering menyaksikan orang yang
dalam keadaan sekarat. Godaan syetan paling besar ada pada saat itu. Kalau
tidak punya bekal bisa sangat berbahaya sebab baik atau tidak baiknya seseorang
ditentukan pada saat menghembuskan nafas terakhir.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
bersabda :
مَنْ كَانَ آخِرُ
كَلاَمِهِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang ucapan akhirnya kalimat La ilaha
Illa Allah maka dia masuk surga”
Sebenarnya kata kuncinya ini. Kalau kita tidak ingin lebih dungu dari
keledai kita harus bisa membaca La ilaha Illa Allah. Agar bisa terbawa saat
kita menghembuskan nafas terakhir tentu harus dibiasakan sejak sekarang. Lebih
tepat dzikir La ilaha Illa Allah itu ditalqinkan oleh guru mursyid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar