Imam Malik bin Anas Radliyallahu ‘Anhu (wafat 179 H)
mendiskripsikan tentang ilmu yang bermanfaat itu. Ia berkata, "Yang disebut
ilmu bermanfaat itu bukanlah kepandaian atau banyak meriwayatkan sesuatu (hadits), melainkan nur
(cahaya) Allah yang Mahasuci yang dimasukkan ke dalam hati manusia, yang selalu
menerangi pemiliknya dalam setiap saat, baik dalam keadaan jelas (zhahir) atau tersembunyi (khali).''
Dengan ilmu, derajat seseorang akan terangkat,
menyelami hidup ini dengan penuh semangat dan optimistis, terbukanya tabir
kegelapan, serta semakin kokoh keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Dalam
Alquran, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
يَرْفَعِ اللهُ
الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
''Allah akan
meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu di antara kalian
dengan beberapa derajat.'' (QS 58 Al-Mujadalah : 11).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar