Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Aisyah dua tahun sebelum hijrah
melalui sebuah ikatan suci yang mengukuhkan gelar Aisyah menjadi ummul
mukminin, tatkala itu Aisyah masih berumur enam tahun. Dan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga dengannya setelah
berhijrah, tepatnya pada bulan Syawwal tahun ke-2 Hijriah dan ia sudah berumur
sembilan tahun.
Aisyah
menceritakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku pasca
meninggalnya Khadijah sedang aku masih berumur enam tahun, dan aku dipertemukan
dengan Beliau tatkala aku berumur sembilan tahun. Para wanita datang kepadaku
padahal aku sedang asyik bermain ayunan dan rambutku terurai panjang, lalu
mereka menghiasiku dan mempertemukan aku dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam.” (Lihat Abu Dawud: 9435).
Kemudian
biduk rumah tangga itu berlangsung dalam suka dan duka selama 8 tahun 5 bulan,
hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia pada tahun 11
H. Sedang Aisyah baru berumur 18 tahun.
Aisyah
adalah seorang wanita berparas cantik berkulit putih, sebab itulah ia sering
dipanggil dengan “Humaira”. Selain cantik, ia juga dikenal sebagai seorang
wanita cerdas yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mempersiapkannya untuk
menjaid pendamping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mengemban
amanah risalah yang akan menjadi penyejuk mata dan pelipur lara bagi diri
beliau. Suatu hari Jibril memperlihatkan (kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam) gambar Aisyah pada secarik kain sutra berwarna hijau sembari
mengatakan,
“Ia adalah calon istrimu kelak, di dunia dan di
akhirat.” (HR. At-Tirmidzi (3880), lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi (3041))
Selain
menjadi seorang pendamping setiap yang selalu siap memberi dorongan dan
motivasi kepada suami tercinta di tengah beratnya medan dakwah dan permusuhan
dari kaumnya, Aisyah juga tampil menjadi seorang penuntut ilmu yang senantiasa
belajar dalam madrasah nubuwwah di mana beliau menimba ilmu langsung dari
sumbernya. Beliau tercatat termasuk orang yang banyak meriwayatkan hadits dan
memiliki keunggulan dalam berbagai cabang ilmu di antaranya ilmu fikih,
kesehatan, dan syair Arab. Setidaknya sebanyak 1.210 hadits yang beliau
riwayatkan telah disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim dan 174 hadits yang hanya
diriwayatkan oleh Imam Bukhari serta 54 hadits yang hanya diriwayatkan oleh
Imam Muslim. Sehingga pembesar para sahabat kibar tatkala mereka mendapatkan
permasalahan mereka datang dan merujuk kepada Ibunda Aisyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar